KAROMAH WALIYULLAH AGUNG NIPA DAN AGUNG SAIMAN BUJU'
JEREJA (Desa Tamidung Kec. Batang Batang)
Pada waktu zaman tempo dulu di kampung Togu Desa Tamidung hiduplah seorang Ulama yang cukup alim dan waro' serta sebagai seorang guru kepada para santri dari berbagai daerah ,yakni bernama Agung Nipa Cicit dari Ulama Besar dan pemimpin Ummat Amirun fi Biladi Songenep/ Adipati Sumenep yaitu Bindara Saod. Agung Nipa Sendiri Suka Bersedi kala itu Sang Waliyullah Agung Nipa melaksanakan semedi/bertapa di
Pengunungan Pasuruan selama 41 hari 41 malam ,sang istri Ju' Koros mengutus
santrinya untuk mencari beliau yang sedang bertapa karena bekal dan pakaian
beliau sudah di predeksi habis dan sudah terlalu lama beliau bertapa dan
perasaan cemas pun ada pada istri beliau.Santri pun melaksakan perintah dari
istri Agung Nipa ,perjalanan pun di lalui oleh santri tersebut dan sampailah
disebuah pegunungan tepatnya di Pasuruan santri pun mengucapakan salam ''
Assalamualaikum'' lalu Waliyullah Agung Nipa terkejut karena terdengar ada
santri beliau yang mengucapkan salam lalu beliau pun menjawab '' Waalaikum
Salam''.Keduanya pun bertemu dan Sang Waliyullah bertapa di ujung ilalang atau
Nipa di tengah Hutan belantara pengunungan Pasuruan.Santri menyampaikan
perintah dari Ju' Koros bahwasanya b eliau menyuruh sang Guru pulang ke Tanah
Kelahirannya yakni Desa Tamidung. Sewaktu Agung Nipa melaksanakan semedi sang
Istri juga bermunajat kepada Sang Pencipta dengan melaksakan puasa dan amalan amalan
Ubudiyah atau wiridan dengan menggunakan hitungan memakai biji asam/MAGHI' dan di buang ke
Tanah dan izin Allah tanah tersebut muncul mata Air/ Sumber Air hingga tepat di
malam terakhir beliau bermunajat dan maghi' tersebut di buang sumber air semakin
besar dan pada akhirnya menjadi Waduk Nipa,dan pada saat ini masih bisa di rasakan oleh masyarakat kampung Togu Desa Tamidung Batang sebagai sarana mandi,mencuci dan irigasi pengairan sawah dan ladang.
Perjalanan pulang pun dilalui oleh sang Waliyullah bersama santrinya hingga
sampailah di tanah kelahiran beliau yakni Tamidung.Rasa gembira pun di rasakan
oleh keluarga dan para santri,para famili beliau,saudara saudaranya pun di
undang untuk menyambut kedatangan beliau. Ada pun Saudaranya beliau yakni Agung
Saiman Buju' Jereja, Nyai Surriyah Buju' Pancor dan Kyai Hali. Pertemuan 4
(Empat) Saudara pun berlangsung di kediaman beliau ,suasana hangat dan rasa
gembira serta saling bertukar pikiran .Jamuan Jamuan pun berlangsung Agung Nipa
Menyuruh Istrinya menyiapkan hidangan yang banyak dan mewah, Sang Istri pun
terkejut karena waktu itu dalam keadaan tidak punya makanan yang mewah, sang
istri pun menyampaikan hal tersebut kepada beliau lalu beliau memberi tanah
untuk di taburkan ke Sawah dekat kediaman beliau, dengan izin Allah SWT tanah
yang ditaburkan tersebut menjadi Ikan yang sangat banyak serta sawah tersebut
penuh dengan ikan ikan dan menjadi BELENAN atau tempat memelihara Ikan. Ikan
pun di tangkap dan dimasak oleh istri beliau lalu dihidangkan kepada para Tamu.
Proses acara hidangan pun berlangsung rasa bahagia pun di rasakan oleh beliau dan
para tamu ,Anehnya tulang tulang ikan tersebut disuruh kumpulkan kepada para
tamu,pertanyaannya para tamu ''Untuk Apa tulang tulang ikan itu di kumpulkan''
? lalu beliau menaburkan kembali tulang ikan tersebut ke Belenan, dengan Izin
Allah tulang tersebut berubah menjadi ikan lagi. Masyallah Allahu Akbar !!!!
Proses Jamuan pun masih berlangsung para tamu pun mulai haus karena santapan
hidangan yang sudah cukup kenyang, lalu terjadilah aduh Karomah/kesaktian
antara Agung Nipa dan Agung Saiman .Keduanya saling berdebat dan memutuskan
untuk unjuk kesaktian, kebetulan kediaman beliau dikelilingi pohon Kelapa jadi
sebagai solusi mengatasi tamu yang sudah haus maka dengan Air Kelapa. Giliran
Agung Saiman yang unjuk Karomah ,beliau salah satu saudara Agung Nipa yang
memelihara Jangkrik/JANGREK dan hewan tersebut bisa di perintah oleh beliau,
lalu Agung Saiman memerintahkan sang Jangkrik untuk memetik buah kelapa.
Jangkik pun melaksanakan perintah sang Waliyullah mulai memanjat pohon kelapa
,buah tua,muda pun mulai diturunkan sehingga tamu pun merasakan bingun mau
mengambil yang mana buah yang tua? apa yang sedang?apa yang muda sehingga
merasa kesulitan. Sekarang Saatnya Sang Waliyullah yang Agung Hadratasy Syekh
Agung Nipa unjuk karomah dan kesaktian, beliau hanya duduk duduk saja dengan
santai dan hanya menunjuk pohon kelapa baik yang sebelah timur, barat, selatan
dan utara dengan kuasa Allah SWT Pohon Kelapa pun merunduk kepada para tamu
dari segala punjuru sehingga para tamu pun bebas mau mengambil yang mana buah
tersebut dan tak perlu pindah dari tempat atau dengan kata lain tak perlu beranjak kemana mana untuk
mengambil buah kelapa tersebut dan dengan sesuka hati para tamu.
Sungguh Karomah
yang luar biasa !!!!!!!!!! Wallahu a'lam bis shawab
(ABD. WARITS Keturunan dari Agung Saiman/Kyai Jereja )